Raditya Dika dalam sebuah acara
talkshow.
Radith mengawali keinginan untuk membukukan
catatan hariannya di
blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award.
[7] Radith juga pernah meraih Penghargaan bertajuk
The Online Inspiring Award 2009 dari
Indosat.
[7] Dari pengalaman itu, ia mencetak tulisan-tulisannya di blog kemudian ia menawarkannya ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudian ketika ia ke
Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima, meski harus presentasi dahulu.
[1]
Radit sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama (
mainstream).
[rujukan?] Ia tampil dengan genre baru yang segar.
[1] Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama
binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang.
[rujukan?] Bagi Radith, ini adalah
selling point-nya.
[1]
Menurutnya, sebagai penulis tetap harus memiliki
inovasi.
[rujukan?] Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku.
[rujukan?] Ini, menurut Radith, adalah
risiko masuk dalam
genre baru.
[rujukan?] Radith kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola.
[1] Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut (
word of mouth).
[1] Radith meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith.
[rujukan?] Jadilah ini sebuah
strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai
target pasarnya.
[1] Menurut Radith, dalam menulis, tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai.
[rujukan?] Kemudian, pemasaran diserahkan kepada penerbit.
[1]
Sebaliknya,
penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnya penulis juga
seniman.
[rujukan?] Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran.
[rujukan?] Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang pelu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.
[1]
Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan.
[1] Menurut Radith, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal.
[rujukan?] Artinya, lawan dari industri buku bisa jadi bukan industri buku lain tapi industri lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti hiburan (
entertainment), makanan, dan lain-lain.
[1] Sebagai contoh, bila ada anak muda memiliki uang 50.000
rupiah, belum tentu ia akan membelanjakannya untuk
buku.
[rujukan?] Bisa jadi
uang itu digunakan untuk menonton
film di
bioskop atau membeli
makanan cepat saji.
[rujukan?] Dan yang jelas, buku bukan pilihan utama.
[1]
Bagi Radith hal ini memang sudah lazim.
[rujukan?] Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak
kreatif.
[1] Baginya,
kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi.
[rujukan?] Tekanan
kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.
[1]
Radith kini meneruskan studinya di Jurusan
Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di
Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku
Bukune,Radith bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi. Tepat pada hari ulang tahunnya Raditya merayakannya bersama ratusan penggemarnya RDL (Raditya Dika Lovers) di
Taman Mini Indonesia Indah.
[1]
Berkat adanya Raditya Dika,
komedi tunggal Indonesia tidak lagi kuno. Ia memiliki prinsip bahwa Komedi itu sebagian dari hidupnya. Karena komedi bisa membawa karirnya ke jenjang yang lebih baik.
- Novel
- Komik (bersama Adriano Rudiman)